Kamis, 24 November 2011

Penjelajahan Samudera

Setelah Konstantinopel direbut Kerajaan Turki Ustmani dari tangan Romawi tahun terjadi perubahan besar pada peta perdagangan di Eropa. Bangsa Eropa berjuang mencari jalan ke Timur mencari tempat asal rempah-rempah. Sehingga terjadinya perubahan jalur perdagangan dari Barat ke Timur. Keinginan untuk melakukan pelayaran mencari asal rempah-rempah itu juga didorong oleh adanya penemuan dan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pelayaran berkembang setelah Nicholas Copernicus mengemukakan teori heliosentris. Selain teori Copernicus, kisah perjalanan Marcopolo juga mendorong kegiatan pelayaran bagi para pedagang dari Eropa. Marcopolo telah melakukan perjalanan menuju Cina (1271-1272). Perjalanan Marcopolo itu telah ditulis dalam buku yang berjudul Imago Mundi (keajaiban dunia). Buku tersebut tersebar di kalangan para pelaut dan saudagar Eropa.

Teknologi pelayaran seperti peta, teropong bintang dan kompas juga telah ditemukan. Alat-alat itu tentu sangat membantu dalam pelayaran. Dengan beberapa faktor tersebut, bangsa Eropa mulai melakukan pelayaran dan penjelajahan samudera. Perintis penjelajahan samudera adalah orang-orang Portugis, kemudian disusul bangsa Spanyol dan Belanda. Untuk menghindari persaingan dan konflik antara Portugis dan Spanyol, diadakanlah perjanjian Tordesillas tahun 1494. Dalam perjanjian itu dinyatakan bahwa dunia ini dibagi dua bagian. Daerah-daerah sebelah timur dikuasakan kepada Portugis dan sebelah barat diberikan kepada Spanyol. Isi perjanjian ini semakin mendorong bangsa-bangsa Portugis dan Spanyol untuk melakukan pelayaran dan penemuan daerah-daerah baru. Pelayaran-pelayaran tersebut antara lain:

1. Pelayaran Fernando de Magelhaens

Fernando de Magelhaens adalah seorang penjelajah adalah seorang penjelajah laut Portugis yang berlayar atas nama Spanyol. Ia orang pertama yang melayari Samudra Pasifik mencari daratan Asia sekaligus orang pertama yang melakukan ekspedisi mengelilingi dunia. Meskipun Magelhaens sendiri tewas terbunuh oleh Datuk Lapu-Lapu di Filipina dalam persinggahannya di Hindia Timur sebelum menuju Eropa, delapan belas anggota kru dan armadanya berhasil kembali ke Spanyol pada tahun 1522, setelah mengelilingi bumi. Magelhaens banyak memperoleh pendidikan dari Christopher Columbus yang baru kembali dari Amerika setelah mencari rute pelayaran laut menuju Indonesia yang saat itu sangat terkenal sebagai penghasil rempah-rempah. Fernando kemudian bercita-cita menjadi seorang penjelajah dunia. Ketika Vasco da Gama kembali dari India membawa pulang rempah-rempah, Raja Manuel memerintahkan Magelhaens melakukan ekspedisi tahun 1505 dari Afrika Timur dan India dalam sebuah armada Portugal mengambil alih perdagangan rempah dari para pedagang Arab. Setelah itu, ia berlayar lebih jauh ke timur ke Malaka bersama ekspedisi militer.



Magelhaens banyak berdiskusi dengan seorang navigator terkenal, Joāo de Lisboa. Mereka membahas strategi mencapai Kepulauan Rempah (Indonesia) sehingga diputuskan melalui el paso—sebuah selat yang menjadi jalan pintas melewati Amerika Selatan, kemudian menyeberangi samudera Pasifik yang telah ditemukan Balboa ketika melintasi tanah genting Panama. Mereka yakin bahwa di sisi lain samudera ini terletak Kepulauan Rempah (Indonesia). Magelhaens kini sangat berambisi melakukan ekspedisi yang sebelumnya gagal dilakukan Columbus yaitu menemukan rute barat menuju Timur, yang ia yakini lebih pendek daripada rute sebelah timur. Untuk memperoleh pendanaan, ia meminta raja Spanyol untuk membiayai ekspedisi yang akan dilakukannya.

Magelhaens kemudian menyampaiakn keinginan dan pendapatnya kepada penguasa muda Spanyol, Charles I yang berminat akan rute sebelah barat ke Kepulauan Rempah yang diajukan Magelhaens karena ini akan menutup jalur perdagangan Portugal. Charles kemudian memberi Magelhaens lima kapal tua untuk diperbaiki dan dipersiapkan guna ekspedisi tersebut. Ia diangkat menjadi kapten armada tersebut dan dijanjikan mendapat bagian laba penjualan rempah-rempah yang dibawa pulang.

Pada tanggal 20 September 1519, rombongan ekspedisi Magelhaens yang terdiri kapal San Antonio, Concepción, Victoria, Santiago dan Trinidad mengikuti kapal induk Magelhaens, berlayar menuju Amerika Selatan. Pada tanggal 13 Desember, mereka mencapai Brasil, sambil menatap Pegunungan Sugarloaf yang mengesankan, mereka memasuki teluk Rio de Janeiro yang indah untuk perbaikan dan mengisi perbekalan. Kemudian mereka melanjutkan ke selatan ke tempat yang sekarang adalah Argentina, senantiasa mencari-cari el paso, jalur yang sulit ditemukan yang menuju ke samudera lain. Sementara itu, udara semakin dingin dan gunung es mulai tampak. Akhirnya, pada tanggal 31 Maret 1520, Magelhaens memutuskan untuk melewatkan musim salju di pelabuhan San Julián yang dingin. Kehadiran kapal asing di pelabuhan pastilah menarik perhatian penduduk lokal yang kuat dan berbadan besar. Merasa seperti orang kerdil dibandingkan dengan penduduk setempat ini, Magelhaens kemudian menyebut daratan itu Patagonia (dari kata Spanyol yang berarti "kaki besar") dan nama Patagonia berlaku hingga hari ini.
SELAT MAGELHAENS, PATAGONIA
Tantangan alam terjadi saat rombongan Magelhaens mencapai linngkaran kutub selatan. Di daerah ini sering badai yang ganas secara tiba-tiba. Kapal Santiago mengalami kerusakan parah akibat karam namun para awaknya dapat diselamatkan dari kapal. Setelah itu, keempat kapal yang masih bertahan, terjebak di tengah arus laut yang membeku dan tak kunjung reda. Mereka terus berjuang menuju ke selatan ke perairan yang semakin dingin hingga tanggal 21 Oktober. Setelah berlayar di bawah guyuran hujan salju, mereka akhirnya menemukan selat El paso yang kini dikenal dengan sebutan Selat Magelhaens. Ketiga kapal yang masih bertahanmelayari teluk sempit di antara tebing-tebing berselimut salju dan berkelok-kelok. Setelah itu mereka berlayar menuju sebuah samudra yang tenang sehingga Magelhaens menamakannya Pasifik. Namun diluar dugaan, perairan yang mereka layari seakan tak berujung sehingga mereka kehabisan, semakin lemah, dan banyak yang jatuh sakit. Sembilan belas orang meninggal pada saat mereka mencapai Kepulauan Mariana, pada tanggal 6 Maret 1521. Setelah bentrok dengna penduduk pulau, mereka hanya berhasil mendapat sedikit makanan segar sebelum berangkat. Kemudian, pada tanggal 16 Maret, mereka berhasil mencapai melihat Filipina. Akhirnya, rombongan ekspedisi ini mendapat makanan yang baik, beristirahat, dan memulihkan kesehatan dan kekuatan mereka.
SELAT MAGELHAENS, PATAGONIA CILE
Sebagai pria yang sangat religius, Magelhaens mengajak banyak penduuduk lokal dan penguasa mereka pada agama Katolik. Tetapi semangatnya juga menjadi akhir hidupnya. Ia terlibat dalam pertikaian antarsuku. Magelhaens dan sejumlah bawahannya tewas. Ketika Magelhaens tewas, ia berada di daerah yang tidak asing. Tidak jauh ke arah selatan terletak Kepulauan Rempah (Indonesia) dan ke arah barat terletak Malaka, tempat ia pernah berjuang pada tahun 1511. Seandainya, ia berlayar ke Filipina setelah pertempuran di Malaka, maka Magelhans telah mengelilingi bola bumi meskipun tidak dalam sekali jalan. Ia telah mencapai Filipina dari timur dan barat. Karena jumlah awak kapal tinggal sedikit, mereka menenggelamkan kapal Concepción dan berlayar dengan dua kapal yang masih tinggal ke tujuan terakhir mereka, Kepulauan Rempah. Kemudian, setelah mengisi muatan dengan rempah-rempah, kedua kapal itu berpisah. Akan tetapi, awak kapal Trinidad ditangkap oleh Portugal dan dipenjarakan.
MAGELHAENS STRAIT FROM SPACE
Namun, Victoria, di bawah komando mantan pemberontak Juan Sebastián de Elcano, luput. Sambil menghindari semua pelabuhan kecuali satu, mereka mengambil risiko melewati rute Portugal mengelilingi Tanjung Harapan. Mereka kemudian mencapai Spanyol pada tanggal 6 September 1522 (tiga tahun sejak keberangkatan mereka) Sisa awak kapal yang selamat tinggal 18. Namun tidak dapat dibantah merekalah orang pertama yang berlayar mengelilingi bumi. Juan Sebastián de Elcano pun menjadi pahlawan dan muatan rempah kapal Victoria seberat 26 ton rempah-rempah dapat menutupi biaya ekspedisi. Nama Magelhaens mendapat kehormatan yang selayaknya. Sebuah selat menyandang namanya, Namanya juga tercatat sebagai nama galaksi dan pesawat ruang angkasa Magellan. Nama Samudera Pasifik juga pemberian Magelhaens. 
Thank to wikipedia


EmoticonEmoticon